Menjadi satu, rasa itu seperti tidak bisa dipilah-pilah. Sungguh aneh aku tahu. Setiap kali teringat akan dirimu.
Sudah lebih dua bulan kita terpisah. Kau bagai mati, tak kunjung kabar burung pun tiba.
Aku menulis seribu konsep, lalu membuangnya ke tong sampah. Ingin bercerita tentangmu, kepergianmu. Namun, tak kuasa.
Putus, selalu habis dilalap emosiku. Satu dua paragraf, kemudian membisu. Selalu seperti itu.
Bukan aku tak bahagia, ku pun menemukannya. Seseorang yang kau mohon aku cari sebelumnya. Untuk menggantikanmu, dengan cintanya yang lebih utuh. Aku, menemukannya.
Hanya saja, kamu adalah sejarah. Sesederhana satu pusat perbelanjaan di tengah kota yang membawa ingatan tentang kita. Serutin pertemuan tiap minggu dan film-film yang kita saksikan bersama.
Seperti hantu benar, aku melihat diriku dan kamu berjalan bersama, di tempat yang sama.
Lebih dari dua bulan.
Kini aku mencintai orang lain, terlebih diriku sendiri. Namun mungkin, kamu akan tetap hidup dalam ingatan. Hingga kita berjumpa lagi di lain kesempatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar