Minggu, 23 Agustus 2015

Tentang Anak Adam

Senja kuhentikan atas nama anak adam

Aneh, anak adam yang aneh, gumamku

Sambil bertanya, aku terseret dalam arusnya

Bukan, bukan arus pantai biasa.

Ia tenang, penuh gejolak dan tetap mengalir apa adanya

Ku sangkakan ia milikku, setelah pelukan gemericik mengembara ke seluruh tubuh

Bukan, ia bukan milikku

Anak adam hidupnya sangat berarti

Waktunya telah diparuhkan, dipinjam, tak kembali

Anak adam, mencoba membuat makna diri

Tugasku adalah menghargai, tugasku memahami

Hingga akhirnya ia pulang dari kembara

dan.... terlelap di pelukku

dalam......suatu malam