Sabtu, 07 Agustus 2010

mimpi










Saya selalu iri dengan mereka yang punya kesempatan bertandang ke banyak negri. Melihat peradaban di belahan dunia sebelah barat, timur, utara bahkan selatan. Betapa beruntungnya, sungguhan, saya iri.

Beberapa yang saya lihat di Facebook photos seorang teman yang keliling Eropa, Asia, Amerika......
Mereka anak dari orang tua yang berlebih kecukupannya. Saya, bukan salah satu dari mereka.

Sementara cerita - cerita dari dosen yang sukses Summerschool dengan beasiswa, bolak - balik kerjaannya di Milan, London...
Dan juga cerita dari kakak - kakak senior atau teman sebaya yang mengikuti student exchange, bertemu orang orang baru dari negara yang berbeda, menceritakan budaya masing - masing...
Saya, nampaknya tak cukup pintar untuk bersaing. Saya, bahkan tak punya nyali mencoba kemampuan saya.
Saya, seorang pesimis yang mencoba sadar diri.

Mimpi saya tinggi, ditanam oleh lingkungan saya.
Keluarga, Guru, Sahabat.
Terkadang, saya rangkai dalam suatu cerita bersama seorang teman yang bernuansa 'Khayalan Babu'.
Ini, itu....................
Ternyata, saya tidak sendiri. Banyak sososk pemimpi lain.

Kalau, mendengar lagu Band Nidji katanya :
MIMPI ADALAH KUNCI

Ini bukan omong kosong, kalau saja kita berusaha mewujudkannya.

Pada saat saya menyaksikan suatu acara dengan Penulis Novel "Negeri 5 Menara" sebagai narasumbernya, saya takjub.
Satu kalimat yang membawanya sukses, dan mengunjungi berbagai negara seperti yang saya impi - impikan, adalah kalimat pertama di hari pertama ia masuk pesantren.
Man Jadda Wa Jadda : Siapa yang bersungguh-sungguh akan mendapat

Subhanallah.

Tidak ada yang tidak mungkin asal kita mau memperjuangkannya.
Semoga selalu tertanam dalam diri saya, dan semua kita, yang punya mimpi.
Aminnnnnnn




Tidak ada komentar:

Posting Komentar