Menit berselang kecemasan dan kelap-kelip lampu tanda masuk pesan sesaat menghentikan tanya logika.
Sekiranya aku tahu siapa kamu. Sekiranya kamu tahu siapa aku.
Tidak, manalah kutemukan jawabannya, kecuali perutku yang serasa ingin meledak karena banyak makhluk berterbangan. Mungkin kupu-kupu bersayap kembang api sedang patroli.
Kemudian sesaat aku melamun tentang apa yang sedang kulakukan. Virtual.
Layar-layar hangat segenggaman dan jaringan kasat masa membuat 'kita' terasa ada.
Aku ingin percaya, aku ingin tak peduli. Hingga saatnya nanti, realita menang lawan hati.
Sementara itu...pesanmu akan terus melagu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar