Senja kuhentikan atas nama anak adam
Aneh, anak adam yang aneh, gumamku
Sambil bertanya, aku terseret dalam arusnya
Bukan, bukan arus pantai biasa.
Ia tenang, penuh gejolak dan tetap mengalir apa adanya
Ku sangkakan ia milikku, setelah pelukan gemericik mengembara ke seluruh tubuh
Bukan, ia bukan milikku
Anak adam hidupnya sangat berarti
Waktunya telah diparuhkan, dipinjam, tak kembali
Anak adam, mencoba membuat makna diri
Tugasku adalah menghargai, tugasku memahami
Hingga akhirnya ia pulang dari kembara
dan.... terlelap di pelukku
dalam......suatu malam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar